HUBUNGAN KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DI RSUD CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2021

Prevalensi gagal ginjal di Indonesia mencapai 400.000 juta orang tetapi belum semua pasien tertangani oleh tenaga medis, baru sekitar 25.000 orang pasien yang dapat ditangani, artinya ada 80% pasien yang tidak mendapat pengobatan dengan baik. Pasien gagal ginjal kronik harus patuh dalam menjalani hemodialisa. Ketidakpatuhan dapat menyebabkan kegagalan terapi sehingga menurunkan kualitas hidup pasien. Tujuan dari penelititan ini untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara. Metode pada penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelititan ini adalah 30 responden, dengan menggunkan tekhnik accidental sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar kuisioner kepatuhan dan kuisioner WHOQOLBREF. Hasil penelitian kepatuhan responden patuh menjalani hemodialisa (100,0 %).menjalani hemodialisa dengan katagori patuh sebanyak 21 responden (70,0%) dan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik katagori baik sebanyak 18 responden (60,0%). Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan uji statistic Chi Square didapatkan ρ= 0,000< α = 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima, yang berarti ada hubungan antara kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa. Disarankan kepada pasien agar patuh mengikuti jadwal hemodialisa yang telah ditetakan oleh rumah sakit. Dan kepada keluarga agar memberikan perhatian penuh terhadap kebutuhan hidup pasien.