PENURUNAN TINGKAT NYERI AKIBAT PEMASANGAN INFUS DENGAN PEMBERIAN TEKNIK DISTRAKSI PADA ANAK UMUR 5-10 TAHUN YANG DIRAWAT DIRUANG RAWAT INAP ARAFAH 1 DIRSUD Dr. ZAINOEL ABIDIN

Peran dan tanggung jawab tenaga kesehatan terutama perawat untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh anak adalah dengan memberikan teknik pengurangan nyeri pada anak. Teknik pengurangan nyeri mencakup dua hal yaitu secara farmakologi dan non-farmakologi. Teknik distraksi merupakan metode nonfarmakologi untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pada hal lain sehingga anak akan lupa terhadap nyeri yang dihadapi. Teknik distraksi audio visual merupakan salah satu teknik yang paling efektif untuk mengurangi masalah nyeri pada anak. penelitian kuantitatif, Metode penelitian ini yang digunakan adalah quasy eksperimen design dengan menggunakan rancangan Pre and post test without control (control diri sendiri) pada desain ini peneliti hanya melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa pebanding dengan jumlah sampel 92 Orang. Adapun cara pengumpulan data yag digunakan dengan menggunakan lembar observasi. hasil uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov menyimpulkan bahwa nilai p value sebelum diberikan teknik distraksi (ɑ > 0,000), dan nilai p value setelah diberikannya teknik distraksi (ɑ > 0,000) maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel tidak berdistribusi normal, sehingga uji yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Ranks Test. hasil uji wilcoxon signed rank test sebelum diberikan teknik distraksi dan sesudah diberikan teknik distraksi bahwa Z hitung sebesar -8,066a dan signifikan sebesar 0.000. hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari 0.05 (taraf kesalahan 5%). Jadi dapat disimpulkan ada penurunan tingkat nyeri pemsangan infus pada anak umur 5-10 tahun dari hasil sebelum diberikan teknik distraksi dan sesudah diberikan teknik distraksi. Disarankan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi perawat, seluruh staf-staf dan diklat yang ada di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin Banda Aceh untuk mengatasi atau mengajarkan cara menurunkan nyeri pada anak saat pemasangan infus sehingga perawat ditempat layanan dapat mempertahankan unggulan, sehingga mutu pelayanan semakin membaik.