ANALISIS GAYA BAHASA PADA BUKU PUISI “RENCONG” KARYA FIKAR W EDA DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI

Fitra Auliyani, 1711010008 (2022) ANALISIS GAYA BAHASA PADA BUKU PUISI “RENCONG” KARYA FIKAR W EDA DAN RELEVANSINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS XI. Skripsi thesis, Universitas Bina Bangsa Getsempena.

[thumbnail of Fitra Auliyani BAB I-V.pdf] Text
Fitra Auliyani BAB I-V.pdf

Download (1MB)

Abstract

Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Gaya bahasa ialah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimanakah bentuk gaya bahasa yang digunakan dalam puisi karya Fikar W Eda ”Rencong” 2) Bagaimana relevansi puisi Fikar W Eda terhadap pembelajaran sastra puisi di SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengdeskripsikan bentuk gaya bahasa yang terkandung pada puisi karya Fikar W Eda “Rencong” dan untuk mengetahui relevansi puisi Fikar W Eda terhadap pembelajaran sastra puisi di SMA. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun data dalam penelitian ini berupa kata-kata dan kalimat yang terdapat dalam pusi karangan Fikar W Eda dalam buku Rencong. Sumber data dalam penelitian ini yaitu buku puisi Fikar W Eda. Hasil analisis data dalam buku puisi Fikar W Eda terdapat beberapa gaya bahasa seperti gaya bahasa metafora, contoh gaya bahasa metafora "Jerit yatim memenuhi cakrawala" kalimat tersebut mengandung makna kiasan, kata kiasan dalam kalimat tersebut adalah cakrawala yang artinya kaki langit, dan contoh lain dari gaya bahasa metafora adalah "Sampai akar rumput bumi" pada kalimat sampai akar rumput bumi disamakan dengan sampai keujung-ujung akar bumi. Ada juga contoh dari gaya bahasa personifikasi "Kalian hujamkan mata rencong itu" kalimat tersebut seolah-olah hidup, pada kalimat diatas kata rencong adalah benda mati yang seolah-olah hidup karena telah dimainkan, dan contoh lain dari gaya bahasa personifikasi adalah "Ditimpa cahaya pagi" pada kata ditimpa cahaya pagi kalimat tersebut adalah benda mati yang seolah-olah hidup. Selain itu ada juga contoh dari gaya bahasa hiperbola "'Rentangkan sayap pada cahaya" kalimat tersebut sangat melebih-lebikan, dan contoh lain dari gaya bahasa hiperbola adalah "Meja kursi ikut mengeluarkan api" kalimat tersebut sangat melebih-lebihkan. Adapun relevansi dari penelitian ini khususnya terhadap pembelajaran sastra di SMA Keberbakatan Olahraga Negeri Aceh kelas XI sangat sesuai dijadikan bahan ajar karena memiliki cukup banyak pembelajaran kehidupan yang pernah terjadi pada masa dulu yang dijadikan sebagai motivasi untuk bangkit, ditambah lagi karena adanya kesesuaian antara puisi dengan materi yang ada di sekolah. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian yang menyeluruh agar pembaca dapat merasakan manfaat dan pentingnya penelitian yang dilakukan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: gaya bahasa, puisi Fikar W Eda
Subjects: Bahasa (400-490) > 410 Bahasa Indonesia
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > S1 Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Unnamed user with email eprints@bbg.ac.id
Date Deposited: 31 Oct 2024 02:13
Last Modified: 31 Oct 2024 02:13
URI: https://eprints.bbg.ac.id/id/eprint/288

Actions (login required)

View Item
View Item