Salmidan, NIM: 1211010026 (2018) ONOMATOPE BAHASA DEVAYAN. Skripsi thesis, Universitas Bina Bangsa Getsempena.
![[thumbnail of Salmidan BAB I-V.pdf]](https://eprints.bbg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Salmidan BAB I-V.pdf
Download (2MB)
Abstract
Onomatope adalah penamaan benda atau perbuatan dengan peniruan bunyi yang diasosiasikan dengan benda atau perbuatan itu (Harimurti, 1989:116). Peniruan bunyi tersebut tidak hanya mencakup suara hewan, manusia, alam, atau suara yang dapat didengar saja, namun juga suara yang menggambarkan benda bergerak, benturan, maupun perasaan atau emosi manusia. Dalam hal ini, onomatope merupakan hasil tiruan bunyi (yang kurang lebih sama dengan suara aslinya) dan bersifat arbitrer. Penelitian ini untuk mendeskripsikan onomatope bahasa Devayan dilihat dari tiga aspek, yaitu 1) suara alam, 2) suara hewan dan 3) suara manusia. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah 7 tokoh masyarakat Simeulue, yaitu penutur asli bahasa Devayan di Simeulue Cut, data diperoleh dari bunyi-bunyi yang berjenis tiruan dalam masyarakat Simeulue Cut. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik wawancara, rekam, simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat penutur bahasa Devayan melakukan tiruan bunyi-bunyi yang biasa terdengar di sekitar kita. Bunyi-tiruan yang dihasilkan dalam bahasa Devayan sangat unik dan juga berbeda-beda, dalam keseharian masyarakat Devayan sering mendengar atau pun menirukan tiruan bunyi suara tersebut. Adapun beberapa hasil tiruan bunyi-bunyi yang diujarkan. Contohnya, tiruan suara “Terjun” Druuhhmm!, suara “Angin berhembus kencang” Ffeooff! dan suara “Guntur” geudamdum!. Tiruan suara “Kerbau” ongng…a..k!, suara “Ayam jantan waktu subuh buta” ku.ku..ut…! dan suara “Kucing” meauu!. Tiruan suara manusia “Bersin” hacyhihh!, suara “Batuk” huk..uhuk!, dan suara “Waktu teriris pisau pada bagian jari tangan” auch!. Bentuk kata yang terdapat pada data tiruan bunyi adalah bentuk pemajemukan morfem untuk menunjukkan suatu yang berulang-ulang, pemanjangan suara yang menunjukkan aktivitas dan keadaan yang berlangsung lama, dan pemadatan suara yang ditandai dengan huruf kecil yang menunjukkan sesuatu yang cepat. Mereka menggunakan tiruan tersebut dalam berbagai kondidsi yang ada. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa deskripsi onomatope bahasa Devayan, 1) Suara Alam ditemukan sejumlah 26 tiruan suara. 2) suara hewan ditemukan sejumlah 25 tiruan suara dan 3) suara manusia ditemukan sejumlah 19 tiruan suara.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Onomatope, Bahasa, Devayan. |
Subjects: | Bahasa (400-490) > 410 Bahasa Indonesia |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > S1 Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | Unnamed user with email eprints@bbg.ac.id |
Date Deposited: | 06 Nov 2024 02:55 |
Last Modified: | 06 Nov 2024 02:55 |
URI: | https://eprints.bbg.ac.id/id/eprint/293 |