ANALISIS TRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SEULUSOH KARYA D. KEMALAWATI

Penelitian ini terkait dengan strukturalisme genetik sebuah novel. Novel yang dipilih adalah novel seulusoh karya D. Kemalawati. Penerbit Lapena Jalan Teuku Nyak Arif No.27 A, Lamnyong Banda Aceh, Cetakan 1 Maret 2006, 124 Halaman. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Karya sastra muncul sebagai hasil inspirasi manusia dari daya imajinasi yang luar biasa. Imajinasi tersebut dituangkan dan diwujudkan dalam bentuk nyata berupa sebuah karya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah strukturalisme genetik novel Seulusoh Karya D. kemalawati. Tujuan penelitian ini adalah penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan strukturalisme genetik novel seulusoh karya D. Kemalawati. Adapun tujuan khusus penelitian ini yaitu, untuk memperoleh data dan informasi tentang strukturalisme genetik novel seulusoh karya D. Kemalawati. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strukturalisme genetik dalam novel seulusoh adalah tema novel seulusoh karya D. Kemalawati dari struktur pandangan dunia pengarang ialah tentang kearifan lokal, kearifan dalam bentuk kepercayaan/mitios. Seulusoh adalah sebuah mantra pewarisan nilai kehidupan yang di sampaikan secara lisan. Novel seulusoh memperlihatkan peran generasi tua dalam pewarisan kearifan lokal, strukturalisme genetik nya novel seulusoh, latar lingkungan kehidupan pribadi D. Kemalawati yang dituangkan menjadi sebuah naskah novel. Tokoh dan penokohan dalam novel seulusoh memiliki penokohan amanah, tabah, sabar, santun. Tokoh-tokoh yang digambrakan juga memiliki penokohan sebagaimana rilnya orang Aceh, adalah bentuk deskripsi nyata karakter dan kepribadian orang Aceh. Latar di dalam novel seulusoh strukturaslisme genetik nya adalah daerah-daerah sepenuhnya bersumber dari lingkungan nya D. Kemalawati (Aceh). Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian sebagai kajian awal penelitian selanjutnya dari aspek yang lain, persoalan mengenai strukturalisme genetik, khususnya mengenai sastra, fakta kemanusiaan, konsep pandangan dunia pegarang dan metode dilektik. Saran dari penulis kepada pembaca agar tetap menjaga kebudayaan yang ada di lingkungan kita. Budaya memeng tidak lepas dari lingkungan masyarakat. Budaya merupakan suatu aset yang di miliki setiap daerah-daerah, bahkan sebuah aset negara, oleh karena itu budaya-budaya yang ada hendaklah dijaga, di pelihara dan, melestarikannya. Saran penulis kepada masyarat diharapkan tetap menjaga dan melestarikan kearifan lokal dan nilai-nilai yang ada di lingkungan kita karena, itu peninggalan nenekmoyang terdahulu.