PANDANGAN DUNIA PENGARANG DALAM NOVEL TEUNTRA ATOM: STRUKTURALISME GENETIK

Novel Teuntra Atom adalah karya sastra yang serat akan nilai-nilai budaya yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini mengkaji tentang (1) bagaimana struktur novel Teuntra Atom karya Thayeb Loh Angen, (2) bagaimana latar sosial budaya pengarang, (3) bagaimana pandangan dunia pengarang yang terefleksi dalam novel Teuntra Atom karya Thayeb Loh Angen. Penelitian dengan judul Pandangan Dunia Pengarang dalam Novel Teuntra Atom: Strukturalisme Genetik bertujuan untuk mengungkapkan struktur novel Teuntra Atom, latar sosial budaya pengarang, dan pandangan dunia pengarang yang terefleksi dalam novel Teuntra Atom. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan teori Strukturalisme Genetik. Teknik data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dialektik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa struktur novel Teuntra Atom terdiri atas Tema, yakni tema yang terdapat dalam novel ini ialah konflik Aceh. Alur dalam novel Teuntra Atom dibagi menjadi dua yaitu alur utama dan alur bawahan.alur utama merujuk pada penceritaan tokoh Irfan, sedangkan alur bawahan yaitu alur yang merujuk pada tokoh Aina. Tokoh dan penokohan, yakni tokoh Irfan. Irfan digambarkan sebagai tokoh yang solidaritas tinggi, ekonomis, suka bekerja keras, pemikir dan optimis. Sudut pandang yang merupakan metode digunakan penulis cerita dalam menempatkan dirinya, dari sisi tujuan sudut pandang terbagi menjadi empat tipe utama yaitu (1) sudut pandang orang pertama-utama, (2) sudut pandang orang pertama-sampingan, (3) sudut pandang orang ketiga-terbatas, (4) sudut pandang orang ketiga-terbatas. Dan amanat dalam novel Teuntra Atom ini bahwa perang itu tidak menghasilkan apa-apa selain kehancuran. Dilihat dari kehidupan sosial budaya pengarang, Thayeb Loh Angen merupakan pengarang novel sekaligus mantan kombatan GAM. Setelah menjadi mantan kombatam GAM, Thayeb Loh Angen mulai menulis novel pertamanya “Teuntra Atom”. Pada tahun 2008 ia mulai menulis naskah roman, pernah menjadi Redaktur di Harian Aceh pada tahun 2009. Berdasarkan solusi yang diberikan oleh pengarang pada tokoh problematika ini dapat disimpulakn bahwa pandangan dunia pengarang yaitu pengarang mempunyai rasa simpati pada nasib yang dialami oleh penduduk Aceh khususnya Paloh Dayah.