HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN IBU MEMBERIKAN IMUNISASI PADA BAYI DI DESA KAMPUNG JAWA LAMA KOTA LHOKSEUMAWE

Imunisasi sebagai salah satu pencegahan upaya preventif yang berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat harus dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh dan sesuai standar sehingga mampu memutuskan rantai penularan
penyakit serta menimbulkan/meningkatkan kekebalan sesorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Para orang tua selayaknya menjadikan imunisasi sebagai salah satu hak anak yang harus diberikan kepada anak, dengan imunisasi anak
dapat terhindar dari kesakitan, kecacatan bahkan kematian yang dapat disebabkan oleh penyakit-penyakit yang sebenarnya dapat di cegah oleh imunisasi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan dukungan
suami dengan kepatuhan ibu dalam memberikan imunisasi pada bayi di Desa Kampung Jawa Lama Kota Lhokseumawe. Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini semua ibu balita di desa kampung jawa lama kota lhokseumawe dengan jumlah sampel 183 orang dan Sampel penelitian ini semua ibu balita dengan jumlah 125 setelah menggunakan rumus minimal Sampel. Hasil penelitian Pengetahuan baik 64 orang, yang patuh dalam
meberikan Imunisasi pada bayi 61 orang (93,8%) dan yang tidak patuh 4 orang (6,2%). Hasil uji statistik chi square diperoleh p=0,000 > 0,05, berarti pengetahuan responden memiliki hubungan dengan kepatuhan memberikan imunisasi pada bayi di desa kampung Jawa lama kota lhokseumawe tahun 2024.
dukungan suami 70 orang, yang patuh dalam meberikan Imunisasi pada bayi 67 orang (95,7%) dan yang tidak patuh 3 orang (4,3%). Hasil uji statistik chi square diperoleh p=0,000 > 0,05, berarti dukungan suami memiliki hubungan dengan kepatuhan memberikan imunisasi pada bayi di desa kampung Jawa lama kota lhokseumawe tahun 2024. Diharapkan Diharapkan kepada kepala puskesmas agar melakukan pemetaan permasalahan tentang imunisasi pada tiap desa di masing-
masing desa sehingga dapat diketahui dan dipecahkan masalah yang dihadapi tiap desa dan memprioritaskan pengkatifan posyandu pada tiap desa dengan melibatkan lintas sektoral sehingga posyandu dapat berjalan dengan baik