PENGARUH PERAN KADER POSYANDU TERHADAP OPTIMALISASI POSYANDU DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE

Kondisi malnutrisi dalam waktu lama berdampak pada penurunan kualitas hidup anak diwaktu yang akan datang dan telah berhasil menjadi perhatian dunia termasuk Indonesia. Dalam SDG‟s tahun 2030 Indonesia menargetkan untuk mengakhiri kelaparan sebagai tujuan kedua dengan menurunkan prevalensi
stunting pada balita di tahun 2025.. Pelaksanaan posyandu yang efektif sesuai dengan petunjuk teknis tentunya akan menurunkan kejadian stunting pada balita, terutama optimalisasi di langkah IV dan V posyandu, yaitu pemberian penyuluhan kesehatan oleh kader dan pelaynan kesehatan oleh petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh peran kader posyandu terhadap
optimalisasi posyandu dalam pencegahan stunting di wilayah kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe Tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah kader posyandu yang ada di wilayah keja Puskesmas Muara Satu Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe tahun 2024.
Sampel penelitian ini adalah purposive sampling yaitu semua kader posyandu di wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe dijadikan sampel yang berjumlah 75 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan oral motor bayi usia 6-12 bulan sebelum Peran
kader yang aktif dalam pencegahan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe pada kategori aktif yaitu 71 orang (94,3%) dan yang tidak aktif 4 orang (5,7%).Optimalisasi posyandu dalam pencegahan stunting di
Wilayah Kerja Puskesmas Muara Satu Kota Lhokseumawe pada kategori Ya yaitu 67 orang (89,3%) dan yang tidak yaitu 8 (10,7%).Peran kader posyandu berpengaruh terhadap optimalisasi posyandu dalam pencegahan stunting di
wilayah kerja puskesmas muara satu kota lhokseumawe tahun 2024 p=0,000 < 0,05. Diharapkan kader posyandu agar mempunyai motivasi,kesadaran untuk melakukan upaya kesehatan, khusunya tentang pencegahan stunting sehingga
kejadian stunting pada balita dapat di cegah dan derajat kesehatan bayi dan balita menjadi lebih baik.