EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP HARGA DIRI PASIEN YANG DILAKUKAN HEMODIALISA DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA

Harga diri rendah merupakan perasaan tidak berarti, tidak berharga, dan rendah diri yang berkepanjangan diakibatkan evaluasi negatif terhadap diri dan kemampuan diri. Harga diri rendah sering juga terjadi pada klien penderita penyakit terminal seperti gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa. Salah satu upaya untuk meningkatkan harga diri klien yang menderita penyakit gagal ginjal kronik yang sedang menjalani hemodialisa adalah dengan memberikan komunikasi yang terapeutik. Dengan komunikasi yang terapeutik klien, terjadi peningkatan hubungan interpersonal dengan klien sehingga tercipta suasana kondusif karena klien merasa dihargai,
mendapat kepercayaan yang akhirnya klien dapat mengungkapkan perasaan dan harapan-harapannya. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh pemberian komunikasi terapeutik terhadap harga diri pasien yang dilakukan hemodialisa di ruang hemodialisa Rumah Sakit William Booth Surabaya. Desain penelitian pre eksperimental, pre test and post test group design. Tempat penelitian di ruang Hemodialisa Rumah Sakit William Booth Surabaya. Sampel penelitian berjumlah 28 pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa dengan tehnik purposive sampling. Analisis data dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil menunjukkan ada pengaruh pemberian komunikasi terapeutik
terhadap harga diri pasien yang dilakukan hemodialisa (p value < 0,05). Peneliti menyarankan hendaknya perawat menerapan dan melakukan pendekatan secara psikologis melalui komunikasi
terapeutik yang diharapkan dapat mengurangi angka pasien yang harga diri rendah pada pasien yang menjalani hemodialis serta menyarankan Rumah Sakit William Booth Surabaya mengadakan
pelatihan mengenai komunikasi terapeutik pada perawat di Ruang Hemodialisa.