STUDI KOMPARATIF IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA TERHADAP PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR DALAM GUGUS III WILAYAH KOTA SIGLI

Tujuan penelitian ini menganalisis perbandingan implementasi Kurikulum Merdeka di SDN 2 Tijue dengan SDN 2 Teubeng, dampak implementasi Kurikulum Merdeka terhadap mutu sekolah di SDN 2 Tijue dan SDN 2 Teubeng serta kendala implementasi Kurikulum Merdeka di SDN 2 Tijue dan SDN 2 Teubeng pada Gugus III Wilayah Kota Sigli. Metode penelitian bersifat kualitatif dengan jenis deskriptif. Informan penelitian terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, wakil kurikulum, guru dan guru penggerak. Pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dan analisis bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan implementasi Kurikulum Merdeka di SDN 2 Tijue dengan SDN 2 Teubeng terlihat pada pelaksanaan pembelajaran dimana SDN 2 Tijue selain pelaksaan P5 yang sudah dilakukan dalam berbagai bidang, juga menjalankan pembelajaran berdiferensiasi dengan terlebih dahulu pemetaan kebutuhan belajar peserta didik melalui asesmen diagnostik, merancang pembelajaran berdasarkan hasil pemetaan dengan menuliskannya pada modul ajar, menjalankan strategi diferensiasi proses serta mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung serta
melakukan evaluasi dengan sistem asesmen formatif dan sumatif. Sedangkan di SDN 2 Teubeng implementasi Kurikulum Merdeka masin terlihat minim dan lebih memfokuskan pada penerapan P5 seperti menjelankan nilai ketaqwaan, bergotong royong, belajar mandiri merealisasikan belajar kreatif. Dampak implementasi Kurikulum Merdeka terhadap mutu sekolah di SDN 2 Tijue dan SDN 2 Teubeng ialah meningkatkan prestasi dan kompetensi kinerja berbagai elemen sekolah, seperti kinerja kepala sekolah yang terlihat lebih semakin baik
dengan menyusun KOSP sesuai PMM, guru dalam mengajar terus
memperlihatkan nilai kreatif seperti menggunakan media, teknologi dan bahan ajar serta prestasi belajar siswa di SDN 2 Tijue dan SDN 2 Teubeng terus mengalami peningkatan melalui evaluasi yang sumatif dan formatif. Kendala
implementasi Kurikulum Merdeka di SDN 2 Tijue dan SDN 2 Teubeng pada Gugus ialah terkait dengan pemahaman dan keterampilan guru dalam mengaplikasikan metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif, kondisi lingkungan sekolah, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia yang
tersedia. Rekomendasi yang peneliti ajukan ialah agar pihak SDN 2 Tijue dan SDN 2 Teubeng untuk terus meningkatkan mutu sekolahnya dengan merealisasikan berbagai elemen Kurikulum Merdeka dengan tidak hanya terfokus status sekolah sebagai sekolah penggerak atau sekolan non penggerak.